Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 29, 2017

Sepak Bola telah Mati

Sepak bola adalah permainan mendunia, siapa yang tidak suka dengan sepak bola ? entah laki-laki atau perempuan, kaya-miskin, tua-muda, tukang becak atau pejabat. Menurut Darmanto Simaepa dalam bukunya “Tamasya Bola” sejarah sepakbola di Indonesia diwarnai dengan paradox dan ambivalensi, gairah terhadap sepakbola nyaris seperti birahi. Orang-orang rela membeli tiket calo seharga tiga kali lipat lebih mahal. Pemain sepakbola dipuja melebihi nabi-nabi dalam agama. Orang-orang bisa mengamuk, merusak pagar, dan membakar stadion ketika harapan tidak jadi kenyataan. Kita dapat mengingat kembali kejadian tahun 2015 ketika pertandingan antara Persebaya Surabaya dengan Arema Malang yang disebut-sebut “ El Classico Indonesia ” memanas dan merembet ke suporter yang akhirnya menewaskan salah satu suporter Arema. Atau ketika laga antara Persebaya dan Persela Lamongan 10 Maret 2012 berujung pada sebuah tragedi kematian lima orang suporter Persebaya. Sebaliknya, jutaan rakyat bisa merasa s